Thursday, August 6, 2015

Viva: Lukisan Palsu di Indonesia Sudah Mengkhawatirkan



Bedah buku Jejak Lukisan Palsu di Jogja Gallery/Sorot Jogja – Yudha



Jogja, (sorotjogja.com) – Rabu, (5/8/2015) 

Bertempat di Jogja Gallery, Jalan Pekapalan no. 7 Alun-Alun Utara Yogyakarta, Perkumpulan Pecinta Seni Rupa Indonesia (PPSI) menggelar pemaparan mengenai pemalsuan lukisan sekaligus menyelenggarakan bedah buku 'Jejak Lukisan Palsu di Indonesia dan Pameran 26 Lukisan'. Dalam kegiatan yang dihadiri banyak seniman tersebut, PPSI mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap beredarnya lukisan palsu.

Bambang Bujono, kritikus dan editor buku Jejak Lukisan Palsu di Indonesia mengatakan, bahwa praktik pemalsuan lukisan yang telah menjamur sejak puluhan dekade di Eropa telah ikut merambah di Indonesia. Bahkan ujarnya penyebarannya begitu mengkhawatirkan dan dapat merugikan para kolektor karena mereka akan merasa dibodohi.

"Ketika dunia tengah mengapresiasi hasil karya seni rupa di Indonesia, dengan adanya lukisan palsu ini malah akan mencemarkan nama harum dunia kesenian di Indonesia. Pihak yang dirugikan juga tentunya tidak sedikit, termasuk para seniman yang benar-benar membuat karya seni tersebut," ujar Bambang dalam pemaparan buku tersebut.

Selain itu dalam rilisnya, Ketua PPSI, Budi Setiadharma berharap bahwa melalui buku ini masyarakat dapat ikut menghargai karya seni orisinil dan lebih jeli dalam mengapresiasi karya seni sehingga tidak terkecoh dengan karya seni yang palsu.
"Pemalsuan suatu lukisan dan mengakuinya sebagai karya pelukis lain membawa dampak negatif tidak hanya bagi para pekerja seni terkait, tetapi juga mengecohkan dan memanipulasi masyarakat sehingga penting sekali untuk memberikan edukasi kepada masyarakat melalui buku ini,"ujar Budi.

Budi juga mengatakan bahwa buku ini juga mengulas jejak lukisan palsu dari segi investigasi jurnalistik, sisi ahli analisa ahli seni dan sisi hukum. "Kami berharap upaya ini dapat mendorong dunia seni rupa Indonesia supaya lebih mengutamakan itegritas dan keorisinilan suatu karya," sambung Budi.

No comments:

Post a Comment