Saturday, April 28, 2012

Pengaruh Kubisme di Indonesia

Kubisme

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, dua sekolah seni rupa Indonesia dibentuk. Di Yogya, didirikan Akademi Seni Rupa Indonesia (kini Institut Seni Indonesia), sedang di Bandung, fakultas seni rupa dibentuk sebagai bagian dari Institut Teknologi Bandung.























Ries Mulder, seorang guru seni warga negara Belanda yang mendalami Kubisme Analitis, mengajar di ITB, dan mempopulerkan pendekatan seni rupa Barat yang metodologis tersebut. 


Gereja di Bandung, karya Ries Mulder


Murid-muridnya, di antaranya Ahmad Sadali, But Mochtar dan Mochtar Apin,  diarahkan untuk berkarya seni menggunakan metoda Kubisme Analitisnya. 


Sadali, New York 





Mochtar Apin di studionya

Mochtar Apin,  Pemandangan Eropa 



























Mochtar Apin,  Pemandangan Eropa 

 















But Muchtar , Perempuan-perempuan Bali  




Srihadi Soedarsono , Perempuan-perempuan Bali  




























Srihadi Soedarsono, Pemandangan Mediterania  


























Para perupa Bandung, dijuluki oleh kritikus Trisno Sumardjo sebagai para perupa dari "Laboratorium Barat" karena pendekatan seni rupa mereka sangat "Barat", berbeda dari para perupa Yogya yang memperlihatkan pendekatan Dekoratis, yang merujuk pada ragam hias tradisional Indonesia



























Srihadi Soedarsono , Perempuan-perempuan Bali


No comments:

Post a Comment