Thursday, May 24, 2012

Yang saya dengar tentang Diskusi Meja Bundar tentang Museum OHD di Galnas


Yang saya dengar tentang Diskusi Meja Bundar tentang Museum OHD di Galnas



Tadi pagi, ada Diskusi Meja Bundar tentang Museum OHD di Galnas.

Saya tidak ikut DMB hari ini karena dihina penyelenggara dengan label tertentu, kemudian ditegaskan dengan sms dari seseorang yang ternyata istrinya, bahwa saya memang tidak diharapkan datang.

Tapi berdasarkan beberapa laporan, hasilnya adalah sebagai berikut:
1. panitia dan beberapa peserta melihat hal ini sebagai perseteruan antar pihak-pihak, sementara menurut saya ini persoalan kita bersama yang harus kita selesaikan bersama-sama.
2. sepertinya ada yang memanas-manasi suasana, mungkin karena ia/mereka punya kepentingan.
3. setelah penjelasan yang runtut dari Ucok Aminudin Siregar, kelihatannya pemilik museum mulai bisa menerima argumentasi bahwa beberapa karya dalam pameran yang diselenggarakannya, tidak dapat diterima sebagai karya Sudjojono dan Soedibio.
4. perlu ada kelanjutan dari apa yang berlangsung tadi, tapi sepantasnya merupakan suatu pertemuan tertutup dan melibatkan pihak-pihak yang bisa  benar-benar berperan secara positif, demi kepentingan kita bersama, dan bukan dijadikan panggung tontonan yang gaduh dan tanpa jalan keluar.

Kesimpulan saya sendiri tentang semua ini:
1. Memang banyak hal yang terjadi karena prasangka-prasangka yang kurang baik.
2. Jika masalahnya tidak menjadi besar seperti sekarang ini, belum tentu pemilik museum akan mulai rela untuk menerima argumentasi luar. Jadi pada akhirnya kegaduhan seperti ini akan terjadi juga.
3. Hal ini membuahkan hikmah: marilah kita mawas diri, bercermin, jangan merasa diri paling bener, paling pinter. Ini berlaku untuk semua di antara kita.
4. Mudah-mudahan semua bisa kembali berdamai, dan kembali bekerjasama secara positif dalam dunia seni rupa.

Tapi ijinkan saya ingatkan satu hal penting tentang museum:
1. sebuah museum adalah institusi pendidikan yang sifatnya publik. museum pribadi sekalipun, karena sudah menyandang nama museum, maka institusi itu ada di ranah publik, dan punya tanggung jawab publik.
2. sebagai institusi publik, museum harus bisa mempertanggung jawabkan (memberi informasi yang lengkap dan jelas tentang) asal usul dari benda yang ditampilkannya.
3. Kita sangat perlu terus mendukung penelitian tentang sejarah seni rupa kita.

No comments:

Post a Comment