Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, dua sekolah seni rupa Indonesia dibentuk. Di Yogya, didirikan Akademi Seni Rupa Indonesia (kini Institut Seni Indonesia), sedang di Bandung, fakultas seni rupa dibentuk sebagai bagian dari Institut Teknologi Bandung.
Ries Mulder, seorang guru seni warga negara Belanda yang mendalami Kubisme Analitis, mengajar di ITB, dan mempopulerkan pendekatan seni rupa Barat yang metodologis tersebut.
Gereja di Bandung, karya Ries Mulder
Murid-muridnya, di antaranya Ahmad Sadali, But Mochtar dan Mochtar Apin, diarahkan untuk berkarya seni menggunakan metoda Kubisme Analitisnya.
Sadali, New York
Mochtar Apin, Pemandangan Eropa
Mochtar Apin, Pemandangan Eropa
But Muchtar , Perempuan-perempuan Bali
Srihadi Soedarsono , Perempuan-perempuan Bali
Srihadi Soedarsono, Pemandangan Mediterania
Para perupa Bandung, dijuluki oleh kritikus Trisno Sumardjo sebagai para perupa dari "Laboratorium Barat" karena pendekatan seni rupa mereka sangat "Barat", berbeda dari para perupa Yogya yang memperlihatkan pendekatan Dekoratis, yang merujuk pada ragam hias tradisional Indonesia
No comments:
Post a Comment